
Bisnis
forex, ya…bisnis forex. Saya sering memiliki pengalaman buruk soal bisnis ini.
Bukan hanya saya sendiri yang mengalami, tetapi juga banyak kawan-kawan merasakan hal yang sama. Mereka pernah
terpuruk disini… Mereka terseok-seok meniti karir di bisnis ini, jatuh bangun
dan mencoba bertahan seiring dengan sisa mimpi-mimpi. Sementara ada yang jatuh
dan “gak bangun-bangun”.
Bisnis
forex telah menyita banyak waktu kehidupan, mengacaukan kehidupan pribadi dan
keluarga. Apakah harus seperti ini yang menimpa para trader di seluru dunia?
Tentu tidak….! Kita tidak boleh menghancurkan identitas diri sebagai seorang
manusia, karena diperbudak chart dan forex. Kita harus melepaskan diri, segera.
Dengan menjadi budak chart pun kita gak akan bisa sukses, untuk apa membela ego
yang ujungnya tidak bisa sukses?
Saya pernah
mengalami hal-hal terburuk dalam situasi hidup yang tidak jelas, gara-gara
selalu berurusan dengan investasi tak jelas, forex dan forex… Mengapa terjadi
demikian? Sesungguhnya karena saya “kurang pengalaman” di bidang investasi dan
kemudian saya melakukan kesalahan yang cukup besar dalam memperlakukan trading
saya di forex.
Dalam buku
ini saya ingin sharing, betapa forex itu komplek, tidak hanya melibatkan soal
strategi, tetapi cara pandang seorang pebisnis dalam memperlakukan bisnisnya.
Inilah yang sering dilupakan banyak trader, karena mereka selalu berkutat
dengan “perburuan system dan indicator”. Ketika diingatkan, banyak diantara
mereka tak mengindahkan dan mereka masih meyakini ekspektasi yang besar dalam
dirinya. Mereka baru sadar setelah mengalami “berdarah-darah” sendiri.
Diberikan ilmu yang sederhana, mereka protes karena kurang keren. Diberikan ilmu yang rumit, otaknya tidak mampu memahami. Dinasihati agar trading dengan akun virtual dulu, ngeyel. Dinasihati agar trading dengan modal kecil dulu, kurang menantang. Dinasihati tradinglah dengan disiplin dan sabar, katanya hal itu sudah hapal di luar kepala, tidak perlu dibahas lagi. Dinasihati agar ada riset dalam trading sebelum menaruh modal, tidak sabar. Begitu kehilangan uang di market dan semakin banyak yang hilang, beralasan katanya sedang belajar dan akan indah pada waktunya.
Saya tidak sedang menyindir Anda atau siapapun, tetapi itulah yang terjadi
pada diri saya saat lagi “berbunga-bunga” belajar forex, tetapi endingnya “menjadi
miskin”. Tidak sedikit pengalaman saya ini kemudian diikuti oleh banyak trader.
Bagi saya ini merupakan “kekonyolan”, oleh karena itu saya akan menuliskan
banyak pengalaman trading di buku ini. Tujuan
saya sederhana: agar mereka pada saat belajar “berbunga-bunga”, endingnya
mereka bahagia. Tentu hal ini didapatkan jika mereka dapat memetik “hikmah”
dari semua pengalaman yang saya tulis dalam buku ini.
Buku yang membahas “Sisi Gelap Trading Forex”, masih
langka untuk ditemui di toko-toko buku yang ada. Inilah alasan kuat mengapa
saya menerbitkan buku TRILOGI MTS.
Anda dapat belajar “sesuatu” yang akan menjadi inspirasi dan panduan trading
forex Anda, agar Anda tidak menyepelekan “sesuatu” yang menyebabkan Anda dapat
bangkrut dari forex. Banyak persoalan sederhana yang ditinggalkan para trader
pemula, padahal itu bagian terpenting dari trading. Inilah yang ingin saya
tunjukkan kepada Anda, agar Anda tidak melewatkan pembelajaran penting dalam
menekuni dunia forex.Ya, sering kali kita
menyepelekan suatu hal. Melihat suatu hal yang dirasa sudah biasa, akhirnya
kita remehkan. Padahal setiap apa yang kita lakukan akan menjadi pengalaman
kita di masa kini dan masa depan. Menyepelekan suatu hal apa saja dapat berbuah
buruk pada hasil yang kita dapatkan. Hal ini juga terjadi di saat kita sedang
transaksi di market forex. Oleh karena itu, buku ini
menjadi sangat penting bagi Anda jika Anda ingin sukses di kemudian hari. Dalam
bahasa para trader, “Untuk Anda yang menginginkan lupa kapan deposit terakhir”.
Saya telah menjadi saksi, bahwa terpuruk dan tersesat
di belantara forex, sangat “mengenaskan”, meski kadang terlihat lucu. Saya
telah melewati suatu masa, dengan berbagai cibiran, penghinaan, kesulitan,
penderitaan dan masih banyak lagi hal tidak mengenakkan yang terjadi. Di saat
teman-teman saya begitu mudahnya mendapatkan apa yang mereka inginkan karena
keadaan ekonomi keluarga yang mumpuni, saya yang menekuni bisnis forex, yang
kata orang “dahsyat dan menjadi kaya begitu cepat”, saya justru sebaliknya.
Saya harus tertatih-tatih berjuang untuk mendapatan yang saya impikan dan
menggapainya melalui tangan sendiri. Jujur, pada saat kelam itu saya pun sempat
tertegun lelah bahkan frustrasi dan bertanya-tanya, “Mengapa harus saya yang mengalaminya?” Sebuah pertanyaan yang
menyeret saya, sehingga saya tidak memiliki pilihan lain selain berjuang dan
bangkit kembali.
Tahun demi tahun berlalu, akhirnya saya pun mengerti akan jawaban atas pertanyaan itu. Saya menemukan alasan akan pertanyaan “ Mengapa saya?” Alasan yang mengejutkan ketika saya menyadari bahwa sebenarnya saat itu adalah skenario Tuhan yang sedang mendidik saya, membentuk pribadi saya, dan memberi arah cara memperlakukan suatu usaha (dalam hal ini trading forex yang sedang saya tekuni), hingga akhirnya saya bisa lolos dari keabadian penderitaan sebagai trader. Saya raih kembali mimpi-mimpi masa lalu, dan saya merasa “pengalaman pahit” adalah anugerah terindah dalam hidup saya.
Anda memiliki pengalaman yang pahit selama Anda menjadi trader? Jika Anda pernah merasakannya, Anda sangat cocok untuk membaca buku “Menjadi Trader Sakti 3” ini. Jika Anda masih pemula yang baru ingin menyentuh bisnis trading forex ini, Anda wajib membaca buku ini atau Anda ingin “nyicipi” rasanya “berdarah-darah” di forex? Kalau begitu tidak perlu dilanjutkan untuk penasaran dengan isi buku ini. Saya hanya ingin mengatakan, “Kesulitan benar-benar mengajarkan sarat ilmu yang tidak pernah dijumpai di mana pun selain mengalaminya. Nah, saya ingin berbagi pengalaman berkenaan hal ini, agar Anda dapat belajar dan lebih dahulu mengerti, sehingga Anda lebih siap ketika menemui “kesulitan” yang benar-benar terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar