Senin, 20 April 2020

Ilmu Ekonomi Keseharian 

Dalam ilmu keseharian nenek moyang atau ibu bapak kita dulu yaitu membeli sesuatu dengan tukar tambah sesuatu di ganti dengan sesuatu lain istilah gampangnya barang tukar barang atau bahkan tanah di beli juga sebagai gantinya barang.  NahTeori klasik dalam membangun ekonomi rumah tangga adalah menambah cash flow atau uang masuk. Kalau suami bekerja misalnya, lalu di bantu istri berbisnis warung, itu membuat 1 rumah tangga dengan 2 macam pendapatan atau bahkan di tambah dengan bisnis pendapatan Oline.



Lalu sang suami yang pegawai tersebut setiap weekend berjualan atau mengajar beladiri silat sehingga menambah pendapatan suami menjadi 2 sumber income. Kemudian dana terkumpul di belikan tanah untuk beternak ayam petelur. Dimana anak-anak bisa membantu setiap hari merawat dan beternak. 2 pendapatan suami, 1 dari istri satu lagi dari usaha ayam petelur, dan asset tanah buat kandang ayam yang bisa naik terus pendapatannya.

Ini adalah sebuah rumah tangga dengan 5 macam pendapatan atau multiple streaming of income. Dalam bahasa sederhana lain yg sering sy gunakan inilah leveling business. Pola ini bisa diaplikasikan dalam banyak dimensi: Keluarga, bisnis, bahkan negara. Kalau di tambah dengan membeli reksa dana saham, di tambah rumah yang di tinggali ada kamar lebih di pakai juga buat penginapan di pasarkan melalui Air B&B maka keluarga ini benar-benar memanfaatkan setiap jengkal lahannya, setiap centi asetnya dan setiap sumber daya untuk bermanfaat at the fullest, mereka menjadi pemilik kemakmuran yang sustain. Ketika uang mereka bertambah, mereka membeli lahan dan membangun kos-kosan. Bulanannya dan asset tanahnya membuat 2 pendapatan dari 1 aset. Keluarga ini dalam keadaan ekonomi boom, mereka bisa terus invest dan menggulung terus kemakmurannya.

Dalam banyak kasus, Kalau hanya suami yang bekerja, istri ibu rumah tangga, hutang di warung banyak, rumah ngontrak, maka keluarga itu punya masalah atau di sebut “economic bust”. Lalu keluarga yang rumah ngredit belum lunas, hutang banyak, dan pendapatanhanya bergantung pada pegawai kantoran tadi, nekat kredit mobil (padahal belum butuh2 bgt), nekat kredit motor mahal (demi gaya), klo belanja gesek credit card, dlsb.. Bisa jadi jebol sebentar lagi keluarga tersebut. Bakal terbukti kata pepatah “jatuh cinta pakai perasaan, mempertahankannya pakai penghasilan”. Be productive!! dan yang terpenting ada solusi dengan Bisnis Online terbaru




Tidak ada komentar:

Posting Komentar